BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Anda tentu telah mengenal beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Setiap jenis media pasti punya kelebihan dan kelemahan. Pemahanan masing-masing karakteristik media , akan membantu Anda dalam pemilihan jenis media yang paling tepat untuk kegiatan pembelajaran. Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: 1) Memberikan perangsang yang sama. 2) Mempersamakan pengalaman. 3) Menimbulkan persepsi yang sama. Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar. Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan, permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran. 2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya. 3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software). 4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.
B. Rumusan
Masalah
• Mengapa kita perlu tekhnik memilih media pembelajaran ?
• Apa saja pendektan/ model dalam proses pemilihan media pembelajaran?
• Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
• Apa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran ?
• Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tekhnik
Pemilihan Media pembelajaran
Media pada hakekatnya merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya
merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara
menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut
dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi
dengan media yang kita pilih
Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita
lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus
dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan
berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
B. Pendekatan/ model pemilihan media pembelajaran
Anderson (1976) mengemukakan adanya
dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model
pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media
telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau
tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau toh kita memilih, maka
yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang
cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah
ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi
demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan
media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja
yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka,
lebih rumit lagi
Model pemilihan terbuka merupakan
kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis
media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih
terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar
kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka
ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan.
Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan
antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
C. Kriteria
Pemilihan Media pembelajaran
Memilih media hendaknya tidak
dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu.
Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan
topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di
kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan
pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK
) atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif,
afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang
ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual,
apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan
mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual
diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
2) Sasaran
didik
Siapakah sasaran didik yang akan
menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana
latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan
minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka
media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa?
Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media
pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi
mereka.
3) Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media
tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih
itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan
baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media.
Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama
lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena
itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana
karaktristik media tersebut.
4) Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah
berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan
kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki,
cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam
proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita
tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang
telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam
pembelajran ternyata kita kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan
pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah
artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab
itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya
yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah
kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan
belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat
dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih
murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu
lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang
murah.
6) Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media
juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar
kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah
kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada,
petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di
kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari
memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di
sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah
cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah
dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya:
apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ?
Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan
yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan
bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
Mutu Teknis Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ? Apakah suaranya jelas dan enak didengar ? Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
D.Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media merupakan keputusan
yang menarik dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan,
yang selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses
pembelajaran. Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan
digunakan melakui proses pengam-bilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan
yang dimiliki oleh media termasuk kelebihan dari karakteristik media yang
bersangkutan dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu
jenis media yang mahal, yang lebih modern, yang lebih serba maju akan mendukung
terciptanya pembela-jaran yang efektv dan efisien . Sebaliknya jenis media
sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah didapat mungkin lebih
efektif dan efisien diban¬ding yang lebih modern tersebut Begitu juga posisi
media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat mempengaruhi
keteptan jenis media yang akan digunakaN
Sebelum melakukan proses pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media tersebut
Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan dari penggu-naan media. Tujuan penggunaan media dapat bermacam-macam, seperti sekedar pengisi waktu, untuk hiburan, untuk informasi umum, untuk pembelajaran. Jika tujuan pemilihannya selain bukan pembelajaran, sebetulnya bukan tugas utama teknolog pendidikan. Tetapi kita harus mampu untuk melaksanakannya. Jika tujuan pemilihannya untuk pembelajaran harus dilihat peranannya apakah sebagai alat bantu, sebagai pendamping guru, atau sebagai media untuk pembelajaran individual atau kombinasi dari semuanya itu.
Di samping itu jika tujuannya untuk media pembelajaran apakah untuk mencapai tujuan kognitif, afektif atau psikomotor termasuk yang harus diper-
hatikan masing-masing dari aspek tujuan tersebut.
Yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan sebagai
media pembelajaran apakah untuk sasaran individu, kelompok, atau klasikal, atau
untuk sasaran tertentu, misalnya anak balita, orang dewasa, masyarakat petani,
orang buta, orang tuli, dan sebagainya
Adanya familiaritas media
Istilah familiaritas berasal dari
famili atau keluarga artinya mengenal utuh tentang media yang akan dipilih.
Setiap jenis media mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda satu sama
lain. Jika dihubungkan karakteristik setiap media tersebut terhadap komponen
pembelajaran akan mempunyai konseku¬ensi yang berbeda. Misalnya dihubungkan
dengan tujuan pembelajaran media tertentu secara efektif dan efisien dapat
mencapai tujuan kognitif tetapi media tertentu yang lain tidak bisa secara
efektif. Begitu juga untuk tujuan afektif dan psikomotor ada beberapa media
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut secara efisien dan efeklif
ada juga yang tidak. Jika dihubungkan de¬ngan sasaran belajar, ada yang bisa
secara efisien dan efektif untuk individu, kelompok, klasikal tetapi ada juga
yang tidak. Jika dihubungkan dengan isi pe¬san yang dipelajari, ada media yang
dapat digunakan untuk menyajikan pesan yang bersifat faktual, konsep, prinsip,
prosedur, atau sikap, tetapi ada juga yang tidak
Oleh karena itu sebagai teknolog
pendidikan harus mengenal betul sifat dan karakteristik dari masing-masing
media tersebut agar media yang akan dipilih betul-betul tepat sesuai dengan
yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
Ada sejumlah media pembelajaran yang dapat dipilih atau diperbandingkan
Sekalipun telah dikenal betul tentang sifat dan karakteristik dari berbagai macam media, tidak akan ada gunanya jika tidak tersedia sejumlah media yang akan dipilih. Karena pada hakekatnya pemilihan adalah proses pengambilan keputusan untuk menetapkan media yang paling cocok dipakai untuk kegiatan pembelajaran, berarti harus terdapat sejumlah media yang diperbandingkan. Begitu juga jika jenis media yang diperbandingkan terbatas maka jenis media yang ditetapkan untuk digunakan juga terbatas apa adanya.
Ada sejumlah kriteria atau norma
yang dipakai dalam proses pemilihan
Prinsip ini merupakan hal yang terpenting dalam proses pemilihan karena akan dipakai dan digunakan serta menentukan jenis media yang ditentukan. Sejumlah kriteria atau norma yang dikembangkan harus disesuaikan dengan keterbatasan kondisi setempat mulai dari tujuan yang ingin dicapai, fasilitas, tenaga maupun dana, dampak kemudahan yang diperolehnya serta efisiensi dan efektivitasnya. Penyesuaian dengan keterbatasan kondisi setempat bukan menghilangkan idealisasi norma, tetapi dimaksudkan apakah memungkinkan untuk dilaksanakan atau tidak. Karena itu jumlah dan kedetailan norma atau kriteria yang dikembangkan untuk lembaga satu dengan lembaga yang lain bisa berbeda.
Selain itu sebelum mengembangkan
kriteria dan melaksanakan pemilihan media harus diketahui jenis media yang akan
dipilih apakah termasuk media by design ataukah by utilization. Karena
konsekuensi dan jenis media tersebut berdampak pada penentuan kriteria atau
norma yang dipakai. Media by utilization yang dimaksud adalah media yang telah
tersedia secara umum dan banyak di lapangan atau di pasaran, tinggal
menyesuaikan untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud
dengan media by design ada¬lah media yang sengaja dirancang dan dikembangkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Karena itu proses dan kriteria
pemilihan yang dipakai tentunya berbeda
D. Prosedur
pemilihan Media pembelajaran
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa
macam cara telah dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini,
Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan
flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah
dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran
Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran
Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).
Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih
bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya.
Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya.
Mereviewkembali
jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat
kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
Merencanakan,
mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagai berikut :
Matrik kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar
Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu kita mempelajari jenis belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya kita pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel “ “sedang”. Ini berati kita telah memilih jenis media “terbaik kedua”, bukan yang terbaik
.
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar ki
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar ki
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Tekhnik
pemilihan media pembelajaran itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan
media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran
didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang
benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
2. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media. Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk
dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton,
siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa
dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video. A. Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga siswa
lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar
menjadi lebih meningkat
3. pertimbangan
utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama
baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah,
lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita.
B.
Saran
kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca yang budiman agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Rahadi,
Aristo. 2008. Bagaimana Memilih Media Pembelajaran : Aristo Rahadi Blog,
(online), (http://aristorahadi.wordpress.com/,
diakses 02 Juni 2008)
Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan Blogspot,
pembelajaran.html,
diakses 31 Mei 2009).
Wijaya, Cece.dkk.1988. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan. Bandung Remadja Karya.
Sulaiman, Dadang. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta P2LPTK Ditjen Dikti
Sastrawijaya, Tresna.1988. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: P2LPTK . Depdikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar